Cara Luhut Turunkan Harga Gas Industri Jadi USD6/Mmbtu

Share it:

Pemerintah hingga kini masih mengupayakan harga gas untuk industri agar berada di kisaran bawah USD6 per MMBtu. Bahkan, demi segera merealisasikannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan sejumlah menterinya untuk segera memfinalisasikan harga gas tersebut.
Guna merealisasikan hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Pandjaitan berencana akan menyederhanakan lapisan-lapisan rantai pasok gas mulai dari hulu ke hilirnya, agar didapat suatu pemangkasan biaya. Tak lain tujuannya adalah demi harga gas bisa mencapai berada di bawah USD6 per MMBtu.
"Harga gas tadi kita lagi bicara. Sekarang kan banyak layer-layer gas sampai ke hilirnya. Kita mau coba sederhanakan," ucapnya di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (5/10/2016).
Bahkan, Luhut memandang PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) dan PT Pertamina Gas sebaiknya digabungkan atau dilakukanmerger. Sebab, saat ini keduanya saat ini sama-sama memiliki jaringan pipa gas dan bergerak pada bidang yang sama.
"PGN dan Pertagas di merger jadi satu saja, masing-masing punya pipa. Kadang yang satu punya gas tapi enggak punya pipa atau punya pipa tapi enggak punya gas, jadi satu saja," tuturnya.
Dengan demikian, kata Luhut, diharapkan harga gas pada wellhead atau alat yang digunakan dalam pengeboran minyak, bisa berada di bawah USD6 per MMBtu. "Kita berharap harga gas di wellhead kalau bisa di bawah USD6 per MMBtu," tukasnya.
Share it:

Gallery

Post A Comment:

0 comments: